16 July 2013

BERITA GEMBIRA BAGI JAMAAH UMRAH INDONESIA

Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah, kepada-Nya kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampunan, serta bertaubat. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah, niscaya tidak ada yang mampu menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, niscaya tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.


Ada yang berbeda dengan hari-hari menjelang Ramadhan tahun ini. Allah memberikan rezeki yang luar biasa, berupa kesempatan menunaikan ibadah Umrah. Terasa begitu indah dan istimewa karena Umrah mempunyai pahala yang agung dan balasan yang melimpah. Umrah dapat menghapus kesalahan yang pernah kita lakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah: “Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.”

Selain itu, Umrah memiliki beberapa keutamaan lain, diantaranya menghilangkan kefakiran. Diriwayatkan dari Abdullah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”


Dan bagi jamaah Umrah Indonesia, selain melaksanakan manasik Umrah di Masjidil Haram biasanya disertai paket ziarah ke Masjid Nabawi di Kota Madinah Al-Munawwarah. Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang sangat besar! Allah telah menyematkan padanya keutamaan yang besar, sebagaimana Allah telah melebihkan sebagian amalan di atas sebagian yang lain. Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Satu kali shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram”.


Ini berarti satu kali shalat fardhu di Masjid Nabawi lebih baik dari shalat fardhu yang kita lakukan dalam 200 hari di masjid lainnya, selain Masjidil Haram. Maka sungguh merugi bagi jamaah yang sudah Allah berikan kesempatan berziarah ke Madinah, namun tidak sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan besar ini.


Dan bagi jamaah Umrah Indonesia, ada berita gembira. Saat ini, bagi jamaah Indonesia disediakan kajian ilmiah berbahasa Indonesia yang diselenggarakan di Masjid Nabawi. Kajian diselenggarakan setiap ba'da Maghrib sampai Isya' (setiap hari kecuali hari Sabtu) bertempat di Pintu 19 (Pintu Badr, sekitar 20 meter ke depan sebelah kiri).

Pengisi materi kajian ilmiah tersebut adalah Ustadz Abdullah Roy, Lc., MA. Seorang pemuda kelahiran Kretek Bantul, Yogyakarta tahun 1980. Di usia yang masih terbilang muda, Beliau telah menyelesaikan studi Program Sarjana di Fakultas Hadist Universitas Islam Madinah, menyelesaikan Program Magister di Fakultas Dakwah Jurusan Aqidah Universitas Islam Madinah, dan saat ini sedang menempuh studi Doktoral di Jurusan yang sama. (Beliau juga membuka diri untuk berbagai pertanyaan tentang agama Islam melalui http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/ atau email ke roymadinah@yahoo.co.id atau bagi dapat dihubungi via telp di nomor: +966 507638487.

Sungguh hadirnya kajian berbahasa Indonesia ini merupakan kenikmatan yang menyempurnakan rangkaian ibadah bagi jamaah Indonesia, yang mayoritas memiliki keterbatasan penguasaan bahasa Arab. Dan kabar gembira selanjutnya bagi para jamaah Indonesia yang meluangkan waktunya untuk menuntut ilmu di Masjid Nabawi adalah sebuah riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallâhu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa memasuki masjidku (nabawi), tidak mendatanginya kecuali karena untuk mempelajari sebuah kebaikan atau mengajarkannya maka kedudukan dia seperti orang yang berperang di jalan Allâh, dan barangsiapa yang datang untuk selain itu maka dia seperti orang yang melihat sesuatu yang bukan miliknya".

Semoga bermanfaat dan menjadi amal yang diterima di sisi Allah, sehingga menjadi tambahan timbangan amal kebaikan pada hari Kiamat. 

No comments: