Hidup adalah seni memilih. Apapun yang kita hadapi, selalu ada pilihan
tentang bagaimana kita akan menyikapi. Yang pasti, setidaknya ada dua hal yang perlu kita pahami sebagai
bekal dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan ini.
Pertama, istikharah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah mengajarkan kepada kita untuk melaksanakan shalat istikharah
dalam setiap perkara/urusan mubah, baik perkara tersebut nampak jelas
kebaikannya maupun tidak. Istikharah bukan hanya saat kita hendak memilih jodoh,
istikharah bukan hanya saat kita menghadapi perkara besar, istikharah bukan
hanya saat kita menghadapi perkara penting. Istikharah dalam setiap
perkara/urusan karena bisa jadi hal yang dianggap remeh atau kecil sekalipun, dapat
membuahkan perkara yang besar dan penting.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian bermaksud melakukan suatu
urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, lalu
hendaklah ia berdoa:
‘Allahumma inni
astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlikal ‘adziim,
fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul
ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu hadzal amro (lalu sebutkan perkara/urusan
tersebut) khoirun lii fii diinii, wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii wa ‘aajili wa
aajilihi faqdurhu lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta
ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii wa
‘aajili wa aajilihi fash-rifhu ‘annii wash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro khaitsu
kaana tsumma rodh-dhinii bihi’
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu,
aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, aku memohon sesuatu dari
karunia-Mu yang agung. Sesungguhnya Engkau mampu sedangkan aku tidaklah mampu,
Engkau yang Maha Mengeahui sedangkan aku tidak mengetahui, Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa
perkara ini (lalu sebutkan perkara/urusan tersebut) baik bagiku dalam baik bagi
agamaku, penghidupanku, dan akhir kesudahan perkaraku di dunia maupun di akhirat,
maka tetapkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah aku untuk mendapatkannya,
kemudian berkahilah aku dalam perkara tersebut. Dan apabila Engkau mengetahui
bahwa perkara tersebut buruk bagiku dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya
bagiku baik di dunia maupun di akhirat, maka palingkanlah ia dariku, dan
jauhkanlah aku darinya, dan tetapkanlah untukku kebaikan di manapun kebaikan
itu berada, kemudian jadikanlah aku pun ridho dengannya” (HR. Al-Bukhari).
Kedua, sikap syukur atau
sabar atas konsekuensi dari setiap pilihan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan
urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak
didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan,
dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya
apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan baginya” (HR. Muslim).
Sesungguhnya kehidupan kita penuh dengan ujian dan cobaan, baik berupa
hal-hal yang menyenangkan maupun hal-hal yang tidak diinginkan. Dan tidaklah
seseorang bisa melewati dua ujian ini kecuali dengan syukur kepada Allah saat
mendapatkan kenikmatan, dan sabar saat menghadapi kesulitan.
Sebagai seorang mukmin kita harus meyakini bahwa apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan adalah
yang terbaik untuk kita. Apa yang Allah tetapkan
adalah pilihan terbaik untuk kita. Hendaklah kita berikhtiar dan
bertawakkal kepada Allah, mengerahkan segenap kemampuan dengan menempuh
cara-cara yang disyari’atkan, kemudian menyerahkan hasil sepenuhnya kepada
Allah. Dan apabila hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan kita saat
ini, hendaklah kita mengingat firman Allah:
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu
padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia
amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kami tidak mengetahui”.
(QS.Al-Baqarah: 216).
Sungguh jika kita merenungi dan mau jujur terhadap diri sendiri, pasti
akan kita dapati bahwa selalu ada hikmah dan maslahat tertentu dari setiap apa
yang telah Allah takdirkan untuk hamba-Nya.
Semoga bermanfaat dan menjadi bekal bagi kita dalam menghadapi
berbagai pilihan kehidupan yang terbentang di hadapan.
1 comment:
SEED SEA TOOLS WITH MINIMUM AND MECHANICAL MINIMUM MAKING
http://rindra.blog.dinus.ac.id/2016/09/01/alat-tanam-benih-jagung-dengan-tuas-pengungkit-dan-mekanik-pembuat-lubang/
Post a Comment