06 April 2009

Istiqamah dalam Kebaikan...

Tidak mudah bersikap istiqamah dalam kebaikan. Terlebih lagi ditengah kesibukan menjaga beberapa amanah yang dipercayakan kepada kita. Harus ada skala prioritas sehingga kita dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk kemaslahatan sebanyak-banyaknya orang.

Sekalipun sudah berbuat maksimal, sulit rasanya membuat semua orang menyukai tindakan kita. Tidak usah heran, apalagi kecewa. Terus saja berbuat yang terbaik. Karena bukan penghargaan ataupun pengakuan dari manusia yang kita harapkan, melainkan keridhaan dan balasan kasih sayang Allah Azza wa Jalla yang kita nantikan.

Sahabat, sering kita menyesal karena telah berbuat baik atau menolong orang lain yang ternyata tidak pandai berterima kasih. Orang yang tidak tahu diuntung, sudah dibantu malah menyusahkan. Namun sadarkah kita, bahwa sesungguhnya setiap perbuatan akan kembali pada pelakunya.

Sahabat, ingatlah! Seseorang yang berbuat baik, Insya Allah akan senantiasa mendapatkan kebaikan. Orang akan mulia, karena perkataan dan perbuatannya yang mulia. Dan orang bisa menjadi hina, manakala kata-kata hina dan sikap menghinakan yang ditampakkannya.

Istiqamah untuk senantiasa berbuat baik harus dilandasi keinginan kuat. Keinginan yang menjadi sumber energi dan memberikan daya dorong yang dasyat dalam upaya mewujudkannya kebaikan. Berbekal dari keinginan itulah, seseorang akan bersungguh-sungguh dalam setiap perjuangan yang dihadapinya.

Sahabat, tengok sikap istiqamah dalam kebaikan yang dicontohkan Rasulullah saw. Begitu berat permasalahan yang dihadapi, namun keistiqamahan Beliau mampu menggulirkan revolusi yang merubah sendi-sendi kehidupan masyarakat jahiliyyah menuju masyarakat madani yang menjadi pusat peradaban dunia. Tengok juga keistiqamahan para sahabat Rasul, seperti Abu Bakar as-Shiddiq, Umar ibn Khatthab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Mush’ab bin Umair dan sahabat-sahabat lainnya. Lihat pula keistiqamahan pakar-pakar ilmu pengetahuan dalam menemukan suatu invensi yang bermanfaat untuk banyak orang.

Tulisan sederhana ini merupakan refleksi keprihatinan hati karena menurunnya produktifitas saya dalam kebaikan, yang salah satunya diwujudkan dengan menulis. Semoga ini bisa menjadi cambuk, yang mendorong kita semua untuk lebih produktif dan mampu berbuat lebih banyak dan lebih baik lagi. Dan semoga Allah Al-Matiin yang Maha Kokoh, senantiasa menjadikan hati kita kokoh dan condong kepada kebaikan. Amin...

1 comment: