14 March 2009

Copy Paste the Models of Leadership from the Greatest Leader

Pemimpin yang baik tidak lahir begitu saja. Mereka terbiasa menghadapi berbagai persoalan kehidupan sehingga tumbuh menjadi manusia yang terlatih. Lihat saja penelitian klinis yang dilakukan oleh Kets de Vries yang menyimpulkan teori bahwa sebanyak prosentase tertentu dari para pemimpin mengembangkan kepemimpinan mereka karena dipengaruhi trauma pada masa kecil.

Beberapa teori kepemimpinan modern yang saat ini dikenal luas masyarakat, diantaranya adalah the Four Roles of Leadership yang dikembangkan oleh Stephen Covey, Megaskills of Leadership oleh Burt Nanus dan Characteristics of Values Based Leader oleh James O’Toole. Para pakar kepemimpinan tersebut memiliki titik fokus yang berbeda satu sama lain. Lalu, teori siapa yang lebih baik dan dari siapa kita dapat meneladani aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Menjawab pertanyaan diatas tidaklah mudah, karena diantara teori-teori leadership tersebut ada nilai-nilai universal yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Oleh karenanya, mengintegrasikan seluruh nilai-nilai positif yang ada merupakan langkah bijak yang harus dilakukan.

Terintegrasinya peran, sifat-sifat dasar, kecakapan, dan karakteristik seorang pemimpin telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad saw sejak 1400-an tahun yang lalu. Rasulullah saw merupakan teladan terbaik yang telah membuktikan kesuksesannya dalam memimpin semua aspek hidup dan kehidupan. Prestasi Beliau telah diakui berbagai kalangan, baik cendikiawan muslim maupun ilmuwan orientalis.

Dalam the Encyclopaedia Britanica dinyatakan dengan tegas bahwa Muhammad is the most succesful of all Prophets and Religious Personalities. Selain itu, Michael H Hart juga menempatkan Rasulullah Muhammad saw sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Lewat sebuah karya berjudul the 100: a Ranking of the Most Influential Persons in History, Hart menyatakan:

“Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tetapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekuler maupun agama. Lamartine –seorang sejarawan terkemuka- menyatakan bahwa jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut serta hasil menakjubkan yang dicapai menjadi tolak ukur kejeniusan seorang manusia, siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad?

Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur, bahkan di depan mata mereka sendiri. Sedangkan Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat, dan dinasti, tetapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah mengubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa.

Kesabaranya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannya dan kemenangan-kemenangan ummatnya setelah wafatnya; semuanya membawa keyakinan ummatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan, yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan Tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan Tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, dialah Muhammad. Dari semua standard bagaimana kehebatan seorang manusia diukur; mungkin kita patut bertanya adakah orang yang lebih agung dari dia?”


Masih dalam momentum maulid, meneladani sosok Rasulullah Muhammad saw merupakan cara terbaik yang dapat kita lakukan untuk dapat meraih kesuksesan.
Karena Beliau adalah sosok pribadi yang sempurna (insan al-kaamil), beliau merupakan nabi sekaligus rasul, ulul azmi minar rasul, uswatun hasanah, akhlaqul karimah dan rahmatan lil ‘alamin. Beliau lah makhluk yang paling mulia yang telah Allah swt ciptakan.

Tulisan ini memang tidak membahas secara dalam, apalagi jika dibandingkan dengan luasnya perjalanan hidup Rasulullah saw. Namun melalui tulisan sederhana ini, saya menghimbau diri pribadi khususnya dan saudara-saudaraku pada umumnya untuk kembali bersemangat mempelajari pribadi agung Rasulullah saw, kemudian meng-copy paste-nya ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

Notes:

- Judul tulisan ini terinspirasi dari buku Copy Paste Rasulullah, Menjiplak Sosok Manusia Teladan karya Abdullah Gymnastiar “Aa Gym”. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa mencurahkan phala yang berlimpah serta membimbing dan menguatkan qalbunya untuk tetap istiqamah berjuang membumikan Islam.

- Mengenai impelementasi lebih lanjut teori-teori kepemimpinan dalam kehidupan Rasulullah saw, Insya Allah akan ditulis lebih mendalam dalam kesempatan berbeda. Mohon do’a agar penulis dapat senantiasa istiqamah dalam kebaikan.

2 comments:

indo-trans said...

nice blog, salam kenal mas..!!!

Anonymous said...

reverensi menarik noh
http://edysaputra-hutasuhut.blogspot.com/2013/06/memasang-simulator-blackberry-di_13.html