10 March 2009

RASULULLAH SAW IS FAST

Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat serta banyak mengingat Allah(QS. Al-Ahzaab [33]: 21)


Rasulullah Muhammad saw adalah sosok pribadi yang sempurna (insan al-kaamil). Beliau merupakan nabi sekaligus rasul, ulul azmi minar rasul, uswatun hasanah, akhlaqul karimah dan rahmatan lil ‘alamin. Beliau lah makhluk yang paling mulia yang telah Allah swt ciptakan.

Rasulullah saw memiliki wajah yang senantiasa cerah-ceria, jernih, dan menyenangkan siapapun yang menatapnya. Beliau selalu menjadi orang yang paling awal dalam berbuat kebaikan. Beliau sangat tawadhu’ sehingga tidak sedetik pun diselimuti kesombongan. Beliau adalah pejuang yang selalu berada di posisi terdepan dalam setiap pertempuran.

Mengkaji pribadi Rasulullah saw merupakan kajian positif yang luas dan komprehensif. Begitu banyak nilai lebih yang beliau miliki sehingga menjadikannya sebagai pribadi, pemimpin keluarga, pemimpin bisnis, pemimpin dakwah, pemimpin sosial-politik, pemimpin sistem pendidikan holistik, pemimpin hukum dan pemimpin militer yang sukses. Salah satu aspeknya adalah mengenai sifat-sifat wajib beliau. Hal ini menjadi sangat penting agar kita dapat mengenal siapa Rasulullah Muhammad saw, kemudian meneladani sifat dan perilaku yang beliau contohkan.

Rasulullah saw is FAST. Fast merupakan kata sifat dalam bahasa Inggris yang berarti cepat. Dalam hal ini, kita dapat mengkaji perjalanan beliau membumikan Islam yang dilakukan dalam waktu yang cepat, yakni hanya sekitar 23 tahun. Namun hasilnya masih dapat kita rasakan sampai saat ini. Kita juga dapat meneladani semangat perjuangan beliau dalam melakukan revolusi besar yang dilakukan secara menyeluruh terhadap setiap aspek kehidupan masyarakat jahiliyah yang kemudian tumbuh menjadi pusat peradaban dunia.

Sedangkan sebagai kata kerja, fast berarti puasa atau shaum. Rasulullah saw juga dikenal sebagai ahli shaum. Selain shaum Ramadhan dan shaum di sebagian bulan Sya’ban, Rasulullah saw juga istiqamah dalam menjalankan shaum Senin-Kamis. Dalam sebuah riwayat, dari Abu Qatadah ra mengatakan bahwa Rasulullah saw ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lalu beliau bersabda, “Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu diturunkan (wayu) kepadaku” (HR. Muslim 3/168).

Selain dua hal diatas, FAST juga merupakan singkatan dari empat sifat wajib yang dimiliki Rasulullah saw, yaitu:

Fathanah (cerdas)
Rasulullah saw merupakan makhluk yang paling lengkap kecerdasannya. Beliau memiliki kecerdasan intelejensia (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Selain itu, beliau juga memiliki kecerdasan sosial, kecerdasan moral dan berbagai dimensi kecerdasan lainnya. Dengan demikian, beliau dapat memahami, menginterpretasi dan mengimplementasikan wahyu Allah swt yang diturunkan melalui Jibril dalam kehidupan sehari-hari.

Amanah (dapat dipercaya)
Sejak muda Rasulullah saw telah mendapat gelar kehormatan sebagai al-Amiin, yang berarti orang yang dapat dipercaya. Beliau adalah sosok yang bertanggungjawab terhadap apa yang dibawanya, senantiasa menepati janji, melaksanakan perintah, menunaikan keadilan, memberikan hukum yang sesuai dan dapat menjalankan sesuatu yang telah disepakati.

Shiddiq (benar)
Sebagai manusia pilihan yang diutus untuk membawa risalah Islam, Rasulullah saw adalah orang yang benar, baik dalam perkataan maupun perbuatannya. Rasulullah saw senantiasa berbicara yang benar, bermanfaat, tidak berlebihan dan tidak mengikuti hawa nafsunya, sebagaimana firman Allah swt, “Dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut keinginan (hawa nafsu)-nya. Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS. An-Najm [53]: 3-4).

Tabligh (menyampaikan)
Sudah menjadi kewajiban Rasulullah saw untuk menyampaikan apa yang diwahyukan kepadanya, sebagaimana seruan Allah swt, “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) menusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir” (QS. Al-Maidah [5]: 67).

Sekalipun tidak mendalam, semoga pembahasan diatas dapat mengingatkan kembali sosok Rasulullah saw sebagai suri teladan terbaik yang telah banyak meninggalkan jejak-jejak kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Dan sebagai seorang muslim, semoga kita dapat memanfaatkan momentum maulid kali ini untuk meningkatkan kecintaan kita kepada beliau dengan memperbanyak shalawat dan menjalankan amalan sunnah yang telah dicontohkan.

1 comment:

Unknown said...


proposal preparation workshop
http://ennyvisioner.blog.dinus.ac.id/2016/06/24/workshop-penyusunan-proposal-penelitian-dikti/