22 December 2008

Just for My Mom...

...Trapped in a subway, can’t remember the day, but I feel OK

Dumped in damn situation, in every condition, with no conclusion

Whenever the rain falls down and it seems there’s no one to hold me...

She’s there for me, she’s my mom!!!


Just for my mom, I write this song,

Just for my mom, I sing this song,

Cause just my mom, can wipe my tears

Cause just my mom, can only hear.


You may say: I have no one, to cover me under the sun,

“You’ll only get it from your mom!!!”


Music and Liric by Adam and Eros


Hari ini adalah hari ibu. Ada beberapa lagu yang sangat pas untuk momen ini. Namun, Lagu just for my mom diatas punya kenangan tersendiri. Karena saya bukanlah orang yang pandai berbahasa Inggris, maka cukup sulit untuk menghafal lagu-lagu berbahasa asing tersebut. Namun just for my mom dapat saya hafal hanya dalam waktu yang relatif singkat. Selain karena bahasanya yang sangat sederhana, juga karena pesan yang waktu itu sedang pas dengan kerikil kehidupan yang dijalani. Dan ibu, memang ada untuk sekedar mendengarkan cerita, menyapu air mata, dan membalut luka yang tergoreskan. Matur suwun kagem bu...


Just for my mom diciptakan Adam dan Eros, anak-anak Yogya, sebuah kota yang punya catatan sejarah panjang tentang Hari Ibu.


Sekitar sebulan lalu, saya pergi ke Yogyakarta untuk mencari bahan-bahan terkait penyusunan tugas akhir. Dalam perjalanan, tepatnya saat melintas di Jalan Adisucipto, saya melewati sebuah bangunan yang bernama Mandala Bhakti Wanitatama. Konon, di bangunan itulah Kongres Perempuan Indonesia pertama diadakan. Para pejuang perempuan yang berasal dari 30 organisasi perempuan yang tersebar di 12 kota di Jawa dan Sumatera, berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 22 – 25 Desember 1928 tersebut, merupakan salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia.


Penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu sebenarnya baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia ke-3 pada tahun 1938. Mengingat pentingnya makna hari ibu tersebut, Presiden Soekarno kemudian menetapkannya secara nasional melalui Dekrit Presiden No.316 Tahun 1959. Dan Sejak saat itulah tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia.

Kini, hari ibu diperingati sebagai ungkapan rasa sayang dan terima kasih kepada ibu atas pengorbanannya yang tak terbalaskan. Jasanya begitu besar dan tak tergantikan bagi keberhasilan buah hatinya.


Tidak salah memperingatinya, namun harus disadari bahwa untuk mengungkapkan semua itu, tidak cukup jika seorang ibu diperlakukan baik, penuh hormat, penuh cinta kasih, hanya dalam satu hari saja. Apalagi hanya setahun sekali. Untuk itu, mari jadikan momentum hari Ibu ini untuk mengubah sikap perilaku, rasa hormat, kesadaran untuk menjaga dan memberikan perhatian kepada Sang Ibu, tidak hanya sebatas hari ini saja. Mari berikan yang terbaik yang bisa kita berikan untuk Sang Ibu sepanjang masa, sepanjang kesempatan kita dalam menjalani kehidupan.

No comments: