06 January 2009

Beberapa Dalil tentang Puasa Asyura’

Dari Abu Hurairah bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah saw,”Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?
Rasulullah saw bersabda, ”Shalat di tengah malam
Mereka kemudian bertanya lagi,
Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?
Rasulullah saw bersabda, ”Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram
(H.R. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Ibnu Abbas ra berkata bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura’. Lantas Nabi saw bertanya, ”Ada apa ini?
Mereka menjawab, ”Hari ini merupakan hari terbaik, yaitu saat Allah membebaskan Nabi Musa as dan bani Israel dari kepungan musuh mereka, hingga hari itu dijadikan Nabi Musa as sebagai hari puasa
Lalu Nabi saw bersabda, ”Aku lebih berhak memuliakan hari ini dibandingkan kalian
Kemudian beliau berpuasa hari itu dan menyuruh kaum muslimin agar ikut berpuasa.
(Mutafaq ’Alaih/Kesahihan hadits ini disepakati Bukhari dan Muslim)

Dari Mu’awiyah bin Abu sufyan bahwa Rasulullah saw bersabda,
Hari ini adalah hari Asyura’ dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan aku sekarang berpuasan, maka siapa yang suka berpuasalah, dan siapa yang tidak berpuasalah.
(Mutafaq ’Alaih/Kesahihan hadits ini disepakati Bukhari dan Muslim)

Abu Musa asy-Asy’ari ra berkata bahwa hari Asyura’ itu dibesarkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya. Maka Rasulullah saw bersabda, ”Berpuasalah kamu pada hari itu!
(Mutafaq ’Alaih/Kesahihan hadits ini disepakati Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Memberi Kelapangan pada Hari Asyura’
Jabir bin Abdullah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
Barangsiapa yang memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi keluarganya pada hari Asyura’, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu
(HR. Baihaqi dan asy-Syu’ab juga diriwayatkan Ibnu Abdil Barr)

No comments: