Menilik sejarah, perhitungan tahun hijriah berawal dari peristiwa hijrah Rasulullah saw dari kota Mekah ke Madinah. Sebuah perjalanan yang sangat berat, menguji keteguhan dan keberanian. Kala itu, Rasulullah saw dan para sahabat harus melalui padang pasir tandus, mendaki gunung-gunung berbatu terjal, dengan diburu kekhawatiran yang disebabkan situasi politik dan keamanan yang sangat tidak bersahabat. Namun segala kesulitan yang dihadapi tak sedikitpun meredupkan semangat, karena perubahan memang harus diperjuangkan.
Peristiwa hijrah mengandung hikmah yang tak ternilai. Peristiwa tersebut merupakan momentum awal terbentuknya masyarakat Islam, sebuah masyarakat yang berpengaruh besar terhadap peradaban dunia. Masyarakat yang mampu meruntuhkan berhala-berhala kejahiliyahan dan menggantikannya dengan kepatuhan tak terhingga kepada Sang Pencipta, Allah Azza wa Jalla.
Hijrah sebenarnya merupakan salah satu prinsip dasar dinamika Islam, yang menuntun ummat untuk hidup dinamis sehingga mampu merespon setiap perubahan yang terjadi. Karena perubahan itu pasti! Maka kita harus proaktif beradaptasi. Jika tidak, kita yang akan berubah menjadi beban, dihinggapi penyakit ketuaan dan tak sanggup memberikan manfaat kebaikan. Oleh karenanya, mari manfaatkan momentum tahun baru Hijriah kali ini untuk bermuhasabah, belajar kembali tentang kejujuran hidup, membuka topeng-topeng kemunafikkan, serta memperjuangkan perubahan demi kehidupan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment